Pranala ( link ): https://kbbi.web.id/puisi puis 1i/pu·i·si/ n 1 ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak; -- bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik; -- berpola puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain; -- dramatik Sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang; -- lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi Barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal; -- mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa te...

Puisi karya HAD

Penguasa Taubat


Kopi berasal dari etopia
Negrinya orang2 miskin

Marilah duduk dan nikmati

Kami orang berdasi
Siap untuk menebar janji
Kami dari gedung tertinggi
Siap untuk berkompetisi

Kami senang melihat rakyat yg patah hati
Kami puas dan menikmati

Kami tidak pernah mati
Dengan uang malaikat akan ku beli

Berpesta dengan para penari
itu rutinitas kami

Jangan iri, kami beruntung

Saatnya nanti kalian mengerti
Beratnya beban kami di awasi

Mereka mengamati setiap waktu

Menderitanya keluarga kami

Demi puisi ini kami bersaksi
Kami jatuh ke lubang api
Kami tak dapat kembali

Maafkan kami

Kalian yg mendengar janji kami

Maafkan kami

Bantu kami pulang
Bantu kami kembali seperti dulu

Berteman dengan ladang
Berkawan dengan sapi

Aku rindu suasana sunyi

Rakyat,tolong maafkan kami

Sore itu,13 February 2020
HAD

Anugerah ?

Angin menghembuskan anugerah yg kau hirup

Ombak menggiring botol surat anugerah yg kau temukan.

Tanah merambatkan anugerah untuk kau pijak.

Doa menyampaikan anugerah dan harapan untuk kita selalu bersama.

Binar dimataku menatap cahaya bintang.
Kan ku gapai menjadi seberkas cahaya nyata di genggaman tanganku.

Bersujudlah bersama sayang.
Memintalah kepada Sang Kuasa anugerah untuk mempersatukan kita.

Jarak yang sangat jauh membuat kita semakin kuat untuk berharap.

Yakinlah sayang kita bisa bertahan.
Jangan bagi anugerah itu untuk hati yg lain.

Bungkuslah anugerah itu denga doa.


Selamat malam cinta, anugerah yg tidak berwujud tapi sangat berat.

Berjuta orang mengartikan cinta berbeda
Bagiku...
Cinta itu cuma bisa dirasakan dan ditunjukan.

Tempat terindah itu bukanlah taman bunga,pantai,atau yg lainnya.
Tempat terindah itu ketika kita berada dihati seseorang yg kita cintai.

Malam itu,2 February 2020
HAD



HATI HAMPIR MENJADI ABU

Pelabuhan dikala senja menepikan harapan.
Entah dimana harapan itu menepi.

Burung camar tak kunjung pulang.
Terbang tak ber'arah hingga senja menatap haru.

Gejolak hati ingin rasanya memeluk bayang-bayang.
Izinkanlah segenggam embun bersemayam dihatimu.

Sayang,terlalu panas hatimu.
Izinkanlah sayang walau hanya setetes embun.

Bara itu menyakitimu !!!

Sejukanlah dengan embun datas kelopak bunga yg mulai layu.
Agar bunga itu merasa indah disaat layu.

Genggam tanganku,peluk aku (nama),agar aku merasakan sejuknya hatimu.

Melangkah perlahan menuju senja yg mulai menghilang.
Lihatlah berjuta bintang menyambut mu.

Katakan sesuatu padanya,sehingga dia jatuh untuk memberi jawaban.

Malam itu,Selasa 4 February 2020
HAD




API KEHIDUPAN DARI KAWAN

Kertas ini berisi tinta kesedihan,
Tertuang dalamnya butiran hitam di setiap serat.
Kelamnya rangkaian kata tergores luka.

Terdampar dalam ambisi.
Tertatih dalam ego.
Terluka dalam harap.

Ambisi ini tiada arti.

Kembalikan semua yg telah hilang.
Kembalikan semua yg telah tiada.
Kembalikan semua harapan.

Jangan hancurkan dinding suci ini !
Lepaskan belenggu di tangan yg lemah ini !

Ketika tak dapat lagi keluar dari keputusasaan.

Biarkan aku Hilang !!

Ketika kebenaran tak lagi bermakna.

Bersandarlah pada dinding yg amat kuat.

Tidurlah sampai kau terlelap
Mimpilah yg indah.
Tak ada keinginan untuk bangun.

Kenyataan ini lebih kelam.

Tak berujung.

Meraba di kesunyian mencari lentera yg mati

Berilah sepercik api kawan

Cahaya lentera ini sangat berharga untuk ku.

Kediri,10 February 2020
HAD



Tersangkanya Maya

Ruanganya itu celah.
Ruang tamu duduk sendiri.
Jemari menyapa salam.
Jemari bertegur sapa.

Senyum tipis mencari sandaran.
Senyum manis mencari
pundak.
Jaringan nirkabel menghantar rasa.
Daya listrik terus terisi.

Esok hari kan terjadi lagi.
Lupa kata yg tertulis di lidah.
Maya lupa efek samping.
Maya tambah kaya.

Dua sidik jari berbeda akan bertemu.
Tidak bertemu tapi tersatu.
QWERTY saksi bisu anugrah abadi.
Talenan sangat berjasa.

Zaman ini zaman hantu.
Mudah bersatu.
Mudah Rindu.
Mudah gagal.

Mungkin terlalu menggebu.
Atau terlalu ambigu.
Sehingga cuma cukup tau.
Maya,kau adalah pelaku.

Malam itu,22 February 2020
HAD


BILA LUSA



Seno:
Selamat(sesuaikan waktu pembaca).

Utami:
Ya Selamat(sesuaikan waktu pembaca).
Suara sang pendusta rupanya.
Luka baru hendak kau sayat dihatiku Seno ?

Seno:
Maksud hati melantunkan maaf padamu Utami.

Utami:
Lubuk hati masih menangis.
Biarkan waktu yang memberi celah-celah kecil untuk syair indah dari mu Seno.

Seno:
Sikap buruk ku sangat membuatmu terpuruk Utami.
Tiadakah manusia seburuk aku ?
Andainya bentuk cinta dapat ku lihat,aku akan menggapai dan memeluknya sampai tanah menutup sekujur tubuhku.
Sempat terpikir hatimu belum menjadi arang.

Utami:
Hatiku telah membara.
Tiada suatu pun dapat memadamkan.
Tetesan air mata mu pun ta'kan dapat menyejukan.
Hilanglah Seno !!!
Jangan kau tambah arang dihatiku ini.
Sangat sakit..
Sangat kecewa...
Jangan kau menatapku lagi !!!

Seno:
Utami padamkan bara dihatimu !

Utami:
Tiada suatu air dapat memadamkannya Seno...

Hanya anugerah dari Tuhan akan padamnya bara dihatiku ini.
Setulus Tuhan menurunkan anugerah padaku untuk mu.
Andainya Tuhan tidak memberi anugerah pada mu untuku.
Biarkan anugerah itu untuk hati yg lain.

Bila esok aku tak ada kabar,simpan dalam-dalam kesedihanku.
Bila lusa aku masih tak ada kabar,aku sudah bersandar pada hati yang lain.
Akan ku pastikan kau tidak menatapku lagi..
Selamat tinggal Seno..

Seno:
Maafkan kisah yang ku buat.
Bersandarlah pada ketulusan mu Utami.



Ditemani dede gemez,
Jumat, 20 Maret 2020.
HAD



Air mata lebih berharga dari intan permata 


Aku pernah..
Pernah lelah tapi bangga.

Aku pernah..
Pernah sakit tapi bahagia.

Aku pernah..
Pernah bertahan tapi tidak sia-sia.

Sekarang berbeda.

Aku lelah...
Lelah tapi kecewa.

Aku sakit...
Sakit tapi aku menderita.

Aku bertahan...
Bertahan tapi tertekan.

Aku tau kau sedang bersandiwara.
Kata perpisahan manis mu sangat sempurna,seolah kau menyerah dalam kisah ini.

Wajah di punggung mu tersenyum saat aku dan sahabat mu menangis.


Tetesan air mata sahabatmu sangat berharga,tapi dirimu tidak berharga.
Rindu ku sangat
sempurna,tapi dirimu sangat hina.

Aku tidak terluka,sahabat mu tidak berduka.
Kecewa tapi tak sama.


ini hati bukan nasi.
ini peduli bukan kebuli.
ini air mata bukan intan permata.


Andai kau sadari ini tak berarti.
Andai kau sadari ini jalanmu menuju sepi.
Andai kau sadari aku dan sahabatmu tak akan menjemputmu kembali.

Semoga kau dapat berlari menuju hati yg telah mati.

Benci ku abadi,jangan kau kembali.

Sahabatmu telah lupa,jangan kau meminta.

Kini kau berdiri diatas duri-duri beracun.
Merangkak pun kami tidak peduli.

Segerakan saja kau mati.

Semoga penderitaan mu tak terbawa mati.

Kini kau tau...
aku bahagia jalani masa depan dengan sahabat mu.


Jumat pagi 6 Maret 2020
HAD



Binar


Tiba-tiba aku merindukan seseorang.
Bukan paras mu.
Tubuh mu ? juga bukan.
Manja mu ? aku rasa itu hanya sedikit rindu.
Binar-binar mata mu lebih tepatnya.

Lalu aku coba mengingat tatapan tulus mu.
Kemudian teringat semua tentang mu.
Terobati sudah rinduku oleh luka.

Lembut suara mu memanggil nama ku,dulu kala kita saling menyapa.
Angan ku sedang tidak bersahabat.

Memanggil terus memanggil,dalam hati.
Sesal dan terus menyesal,dalam lamun ku.

Aku ingin datang,tanpa kau tau.
Saat aku datang,jangan berpaling.

Aku ingin sekali lagi.
Jangan, aku ingin lagi dan lagi.
Tolong lakukan,kamu mengisi keseharian ku.

Lupakan yg t'lah berlalu,kini aku nyata berada di samping mu.

Katakan berasama ;
"isn’t everyone a part of everyone else?"

Bukankah setiap orang bagian dari orang lain ?

Aku pastikan,aku akan datang.



Langkahku,1 Mei 2020.
HAD


Naskah Gelap


Setelah ku pasrahkan ketulusan untuk sekian kalinya.
Berakhir sama,seperti yang pernah ku rasakan.

Aku adalah pelampiasan.

Untuk jiwa-jiwa yang tersakiti.
Untuk jiwa-jiwa yang kecewa.
Untuk jiwa-jiwa yang merana.

Kata orang ambil hikmahnya.
Aku tau itu,jangan ajarkan aku tentang hikmah.
Ajarkan aku tentang memahami jiwa yang datang.
Untuk melampiaskan,atau memang membawa ketulusan.

Aku adalah pelampiasan.

Untuk bertahan dari kesalahan kecil.
Untuk terlihat baik-baik saja.
Untuk menerima kata "pergi".
Sudah kulakukan.

Aku masih berharap.
Datanglah.
Jiwa-jiwa yang tersakiti.
Jiwa-jiwa yang kecewa.
Jiwa-jiwa yang merana.

Tanamkan padaku kebencian.
Kebencian,bukan cinta dan ketulusan.

Akan ku tutup tentang ketulusan.

Akan ku lebur cinta menjadi lahar dingin.

Tak'an kurasakan lagi panas dan hangatnya cinta.

Aku mulai suka jadi pelampiasan.
Aku mulai nyaman dengan makian.
Aku mulai haus dengan tuduhan.

Maybe someday you'll know and you'll understand.
That love cant be together.

See you love.
See you integrity.

Malam duka,5 April 2020
HAD


Pikirkan.


Serupa dusta tapi bahagia.
Serupa asa tapi ada canda dan tawa.
Katakan ini ada.
Berkaca-kaca pada prasangka.

Gundah di setiap langkah.
Akhirnya tertatih memikul resah.
Kalah tapi ambisi enggan menyerah.
Katakan ini berbeda.

Pejamkan mata.
Lihatlah,warna-warna di dunia phospenes.
Tak sempurna,tapi kau lupa akan lelah.

Lalu kembali melangkah.
Masih tertatih ?
Lelah mu bukan di kedua kaki mu.

Biarkan kau bertanya-tanya.
Tentang;
Lelah ku ?
Ambisi ku ?

ini kudapatkan dari seseorang;
Only when we are sick and tired of being sick and tired do any of us do something different.

Sudahi sajalah,percuma.



Lelah,29 April 2020
HAD


Door Duisternis tot Licht


Kala itu,tak hanya mengenai kehidupan perempuan di zaman feodal.
Lemah raganya.
Terluka hatinya.

Semangat ber api-api ta'kan pernah padam.
Ketika wanita muda harus berjuang.
Tak tau apa itu cinta.
Bermanja manja.


Harus berhadapan dengan senjata.
Di cumbu penuh nista.

Akankah gelap selamanya ?
Ketika ibu Kartini merangkai kata.
Hatinya akan terluka.
Wanita muda penuh semangat.
Menjunjung tinggi kehormatan wanita.
Tapi akhirnya sia-sia.


Habis gelap,menjadi sangat gelap.


Kekecewaan ibu kartini
Kediri,21 April 2020.
HAD


Kutipan luka jika sang ibu masih ada :

Wahai anak-anakku,apakah tiktok sarana kalian untuk menjunjung tinggi martabat wanita ?
Apakah sekolah sarana kalian mencari kenikmatan ?

Wanita muda,jangan buat sang ibu terluka.

Karya HAD



Hirup Ajud


Hirup.
Nasib butut.
Goreng patut.
Biwir jamedud.
Teu boga duit.


Lengkah sasar.
Tara Ashar.
Uyuhan teu ka bentar.
Butu-butut ge da boga tatar.


Paripolah nu di suhun.
Lain suku.
Lain buwu.
Buhun nu kuwu.


Moal bentes lalakon.
Tebih kana tabe'at.
Gusti anu di pikasuhun.
Sanajan jentre Lalampah karuhun.


Sing dipaparinan salamet dunia akhirat.



Hareudang,15 April 2020
HAD



Titik-titik





.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......


......
......
......
......
......
......

.....
.....
.....
.....
.....

.....
.....
.....
.....




05:00 wib,3 Mei 2020

HAD


Niat


Boleh saja kemarin berbuat dosa.
Boleh sekarang menangisi penyesalan.
Esok langkahmu tidak untuk kembali.

Pandanganlah Kalam-Kalam sempurna.
Lebih dari sekedar puisi.
Jika tidak mampu,bacalah dalam hati.
Jika malu, dosa-dosa mu beguguran.

Linangan teruntai membawa ketenangan.
Sampul tidak harus berubah.
Tuliskan kisah menuju firdaus.

sapulah lantai yang kotor,buat apa menyapu di lantai yang bersih ?
Lantunkan Kalam sakti,langkahmu ta'kan goyah.

InsyaAlloh, pandanglah firdaus mu.

Berdoa bersama malaikat,18 Mei 2020.
HAD



Nanti,saat ini



Tidak pernah kulihat mata se'sendu itu.
Apa yang kau lihat ?
Lama kah suasana pilu yang kau lihat ?
Sapaan ku seperti pelindung untuk mu.

Canda tawa itu tulus,aku merasakannya.
Aku tak ingin meninggalkan mu saat ini.

pernah sakit ?
Katakan,aku tidak punya waktu untuk terpuruk.
Pernah hitam ?
Katakan,hatiku sudah terbalik.
Pernah putih ?
Aku melihatnya saat ini.

Jalan itu,aku dibelakang mu.
Melangkahlah !
se'tibanya nanti,teman atau isi hati ?



snurula,31 Mei 2020
HAD



Sumpah Tua



Sumpah ku bukan sumpah pemuda.
Sudah terlalu tua untuk bersumpah.
Kini saatnya membuat gudang pundi-pundi rupiah.
Masa bodoh kalian miskin.

Masa muda ku sudah lewat.
Sumpah ku sudah kedaluwarsa.
Seharusnya kalian buat sumpah tua.

Sumpah Tua

1.kami tua-tua berdasi halal untuk korupsi.

2.kami tua-tua berdaki halal berjanji untuk di ingkari.

3.kami tua-tua keladi berbakti untuk diri sendiri.




Malam pir,17 Juli 2020.


HAD



Gemar

Semut tampak bintik dipandang.
Semut rasa pasir dicubit.
Jenis merah bertelur emas.
Tutup daun rapat-rapat.

Kicau-kicau muray nan merdu.
Kicau jernih bagai berlian.
Sang juara siap berpesta pora.

Jangkrik boss.
Krik-krik garing nyaring di batang padi.
Berkalung emas menjadi kertas.

12 Agustus 2020
HAD




Dari cukong,oleh cukong,untuk cukong


Merdeka !
Apanya yang merdeka ?
semua aturan hanya untuk rakyat kecil.
Santunan dijadikan pencitraan yang seharusnya kewajiban.
Kami terkurung di negara sendiri dengan dalih virus.

Demokrasi !
Apanya yang demokrasi ?
Lantang berpendapat dijerat pasal.
Pemahaman akademis kau bilang hoax.


Sangat Pancasila !
Itu kata mu, rencana memangkas Pancasila.

Berdalih menciptakan kerukunan,jiwa sosial kami kau obrak abrik.
Berdalih virus,rakyat kau jadikan ladang uang.
Berdalih kepentingan rakyat,investor kau suguhkan ruang kosong undang-undang.
Kau fitnah kelelawar sumber virus.
Di pedalaman sana ratusan tahun kelelawar di konsumsi.
Berdramalah sesuka kalian.

Kau permudah cukong datang.
Di negeri sendiri rakyat jadi babu.

Kami harus mencintai tanah air,tapi tanah tidak kami miliki air pun kami harus beli.
Bicara keadilan kau permudah cukong kau persulit rakyat.
Selamat tinggal tanah air ku,kini kau milik penguasa yang terlahir dari darah pengkhianat dan pencuri.



Selasa,13 Oktober 2020
HAD



Indonesia mengantuk

Berbaringlah Indonesia ku
Sebelum kaum rebahan tertidur.
Selimuti diri mu dengan merah putih.

Sejarah di tanah surgawi penuh keserakahan.
Berebut tahta sejak zaman para raja.
Hingga kini,Indonesia dibanjiri darah-darah biru penkhianat.

Selamat tidur Indonesia ku.
Istirahatkan sejenak kuping dan mata mu dari maraknya perebutan kekuasaan dan suara-suara kebohongan dari para pengemis suara rakyat.

Mimpilah Indonesia ku.
Mimpikan tentang rimbunnya hutan sebelum mereka datang membakar,menebang,dan menggali tubuh mu.

Jangan terbangun sebelum kuman,jamur,dan kutu busuk mati.
Doa dan perjuangan kami bersama mu.


Sabtu,17 Oktober 2020
HAD




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN PUISI MENURUT KBBI