Pranala ( link ): https://kbbi.web.id/puisi puis 1i/pu·i·si/ n 1 ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak; -- bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik; -- berpola puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain; -- dramatik Sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang; -- lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi Barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal; -- mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa te...
Puisi karya bias asa
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Balada Cinta Terlarang
💙 : mari sayang, duduklah didekatku. Kita akan bicara berdua, kita akan sama sama membaca buku buku rembulan yang tanpa gerhana.
❤ : apa.... tanpa gerhana katamu, lembaran yang ada pada catatan kita begitu gelap, bahkan melebihi gelap gerhana.
💙 : apa yang kau bicarakan adinda, apa yang meresahkanmu.
bukankah hari hari kita mengalir begitu saja, berjalan tanpa kemudi.
❤ : bagaimana aku barus menempatkan diriku kanda. aku dalam kebingungan, aku tak memiliki alasan yang tepat untuk membenarkan debar rasa ini.
tapi aku juga begitu bahagia oleh sapa kasihmu yang begitu lembut.
💙 : sayang, lalu apa yang harus kita lakukan.... bukankah dari awal kita semai benih rasa itu, kita sama-sama mengerti kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan salah. mengapa baru sekarang kebimbanganmu hadir....
ada apa sayang ?
❤ : putriku sakit, dalam demamnya ia mengigau memanggil aku dan suamiku, aku bisa merasakan segala gambaran hatinya pada saat itu.
aku sungguh takut, aku takut apa yang kita lakukan ini akan menghilangkan lengkung senyum di bibirnya.
apa yang harus kulakukan sayang.
💙 : sayang, bunga hatiku...aku mengerti, kita sama-sama telah duduk di altar pernikahan dengan nama yang berbeda, namun salahkah bila rasa itu hadir,
Jika kau anggap salah mengapa pula kau beri ruang untuk rasaku (jangan tanya padaku)
Jika kau anggap salah, mengapa pula kau buka hatimu untukku (jangan tanya padaku)
lalu pada siapa aku bertanya, langit, awan, dan badainyapun enggan memberi jawab.
lalu pada siapa aku bertanya..... Katakan sayang, mawarku.
❤ : jangan tanya padaku...
andai aku mampu memberi jawab serta alasan pasti sejak awal akan ada alasan agar rasa ini tak terbiar mekar dengan begini liar.
kumohon jangan tanya padaku, aku hanya tak ingin menyakiti putriku dengan menghadirkan lelaki lain dalam kehidupanku.
💙 : sayang.....!
adakah jiwa yang dapat dipisahkan dari hatinya, katakan...
Derita kita telah melampaui kadarnya, sedangkan cinta kita adalah penawarnya.
Aku tau ada dinding begitu tinggi yang membentengi kita untuk bersama,
Kita tidak mungkin akan selamanya berada dalam bayang kesedihan.
akupun tak bisa membiarkan mu tersungkur menghabiskan setiap malam dalam tangisan.
Biarkan sayang, biarkan aku membahagiakanmu dalam segala kelemahanku.
biarkan kehadiranku membelai malam-malam kelammu, kumohon sayang.....kumohon.
❤ : lalu aku harus bagaimana sayang....
apa yang kau dapatkan dari semua ini. Kau bahkan tak bisa memiliki tubuhku yang bagai bangkai ini, walau ya.... Kau memiliki hatiku.
hanya kau, saat malam diam membungkam... suaramu adalah satu-satunya nyanyian yang ku inginkan... walau mengalun patah bersama dengan gugurnya embun yang menetes di pagi hari.
💙 : sayang bagaimana aku harus menempatkan diriku, kau tau rasa yang tumbuh diantara kita telah menjelma menjadi nafas kehidupanku, haruskan aku membunuh rasa ini bersama diriku, bersama kematianku
❤ : tidak sayang, kumohon
Jangan ucapkan itu, jangan lukai hatiku dengan kalimat kekecewaanmu itu. bagaimana sayang, disebelah mana kita harus mengetuk pintu Tuhan, agar Dia iba akan cinta yang telah menjadi nafas kita. di bagian mana kita pantas menghimpun asa untuk bersama
beritahu aku sayang, Tuhan menciptakan hati kita begini lembut, sehingga cinta ini menguasai kita. bagaimanapun pembelaan kita, kau tau...kau tetap akan dipandang sebagai ilalang penggoda dalam taman istanaku, begitupun aku akan dianggap sebagai mawar beracun dalam jambangan istanamu. Lalu kita harus apa....
💙 : sayang, apa aku hanya ilalang penggoda...apa kamu hanya setangkai mawar beracun.
Tidak sayang, sebanyak apapun pertanyaan zaman akan kisah kita....cintaku tetap suci, begitu pula cintamu akan tetap menjadi kehormatan bagiku
Kepahiang, 14 Februari 2020
Balada Cinta Terlarang II
❤ : Sekali lagi, mengapa ego kita mengusik selaksa cinta yang telah menemani hari-hari kita, bulan emas bak bejana yang pecah dan menancap di kepala ku.
Selalu setiap kali pertengkaran menyulut dan membakar lengkung senyum dibibirku.
Mengapa sayang.....mengapa selalu begini
💙 : Apa lagi yang dapat kita fahami sayang, setiap kali melihat ketanah aku melihat pemakaman cinta kita, setiap kali menengadah ke langit aku melihat mega mendung pekat membayangi arah cinta ini.
Hatiku berdegup penuh gejolak,
Hati ini...yang menjadi saksi atas masa-masa istimewa kita.
Hingga kerap kecamuk rasa itu menguasai ku, hingga aku tak terfikir telah melukaimu (lakukan saja sayang, lukai aku jika itu melegakanmu)
Sayang aku mencintaimu, (dengan senantiasa menyudutkan aku)
Sayang.....hanya kata maaf yang bisa kulantunkan di telingamu.
Maaf karna ku telah hilangkan gurat senyum diwajahmu (tapi senyum itu pun ada saat kita bersama)
Maafkan sayang, karna kadang aku mengabaikan lukamu hanya demi egoku.
❤ : Aku tau sayang, ini adalah cinta terlarang.
Didalam kehidupan, cinta kita ada kematian, hingga kita bagai bangkai-bangkai yang berjalan.
Tapi apa dayaku, dalam hidup bahkan dalam kematianku, aku ingin mengikrarkan cinta atas namamu....
Walau aku tau hanya kita yang akan mampu memaknai untaian cinta ini.(mari bersama sayang, mari kita pergi)
Itu tidak mungkin
(tapi kita saling mencintai)
lihat siapa yang ada dibelakang kita, tegakah kita menyuguhkan racun pada mata-mata tak berdosa itu. Kita dan dunia di sekeliling kita memiliki batasan etika.
Biar kita begini saja
💙 : Sayang, rasa ini tumbuh semakin kuat dan semakin tak menentu.
Haruskah kita menahan semua rasa ini, sampai kapan (sampai tuhan memberi titik pada kisah kita)
Dekap aku, agar aku tak lelah menyimpan rasa dan cinta ini (hati dan rasaku ada dalam dekapmu sayang)
Tak lagi kurisaukan hari esok, meski jika matahari tak mau terbit lagi.
Aku hanya risau jika membuka mata dan tak kutemukan lagi namamu (aku tidak akan pergi, ini janjiku)
❤ : Meski hanya dalam angan saja, aku ulurkan jari manis ditangan kananku, lalu kau sematkan cincin disana yang kemudian tepuk tangan orang-orang pecah pada kecupan mesramu dikeningku.
Tak apa, meski dalam angan.
Sementara kita biarlah begini saja.
Cintaku tak lekang oleh waktu,
Biar setiap bait puisi akan menjadi saksinya.
Tak ada altar pernikahan, tak ada tamu undangan, tak ada saksi dan wali, tapi percayalah cinta ini abadi adanya.
💙 : sayang, kau miliknya seutuh ragamu . hanya miliknya
Kau tak kan pernah menjadi milikku (aku milikmu)
Dalam tangis malam ku aku berpeluh dibalik kesunyian, betapa sepi tanpamu.
Tersedu jiwaku menulis namamu, bidadari....mutiara jiwaku, permata ku, anggur dalam bejanaku
Kau tak tau betapa sakitnya aku menggilaimu (maafkan aku)
Kau hadiah terindah yang tuhan berikan, salahkan bila rasa ini semakin kuat memasung jiwaku.
❤ : tidak sayang, kau tidak salah begitu pula aku.
Kita tak akan kehilangan pandangan sayang, biarkan
Biarkan jika ada begitu banyak pertanyaan
Kita tak akan menoleh ke arah manapun, inilah rindu
Meski harus kukemas begitu rapi...meski kerap membuat air mata ini lebih deras dibanding hujan.
Biarkan
Dan bila semua mata melayangkan tanya ke arah kita, maka kita bisa bersembunyi dibalik malam.
Kepahiang, 21 feb 2020
Balada Cinta Terlarang III
💙 : Aku masih disini, menyuarakan harmonika dalam senandung kerinduan yang begitu dalam.
Kenang-kenangan sewaktu kita bercengkrama mencuri setiap nafasku.
(Sayang//) siapa kau,
Siapa yang memberimu hak menyakitiku separah ini (maafkan aku)
Pergi ! (biar ku jelaskan)
Aku tak butuh penjelasanmu, aku tak ingin melihat wajahmu itu.
Wajah yang kau rias diatas pariwara lukaku.
Pergi !
❤ : Sayang, maafkan aku.
Aku tau betapa aku telah melukaimu,
Aku mengerti
Aku tak akan memaksa agar kau memahami ku (apa yang bisa ku fahami dari pengingkaran)
Aku tidak pernah ingkar. kau mungkin merasai luka membilur di hatimu.
Tapi apa kau tau, luka lebam dan melepuh sedang kurasakan bukan lagi di jiwaku tapi di dada dan punggungku (apa yang terjadi)
Dan jika kau bertanya bagai mana keadaan hatiku
Aku hampir tak sanggup menanggungnya.
💙 : Katakan sayang, ada apa?
Apa dia menyakitimu (aku//)
Jangan menangis, bukan ini yang ingin kutemui
Setiap malam aku mencumbu rembulan, demi menyembuhkan kerinduan padamu.
Jangan begini sayang, jangan menuang cuka pada luka rindu dengan air matamu.
❤ : Abaikan keadaanku,
Hatiku sebagaimana hatimu kepadaku, jika kau tulus kepadaku. Akupun begitu (ketulusan ku jangan tanyakan,telah kau tau itu)
Aku rela menghadapi setiap kesakitanku, cukup tidak kau hakimi aku seperti dia menghakimi ku
Aku akan menjadikan siksa itu sebagai ukiran ikrar yang telah termaktub dalam prasasti hati
Aku ridha
Aku sedia menanggung jutaan dera lagi sayang
Aku menjadikan setiap perih ini sebagai labirin sempurna pada rumah kita yang tanpa bangunan ini.
💙 : sayang//
(Aku hanya butuh pelukmu)
Kemari lah sayang
Lumpuhkan pemberontakan terhadap harkat dirimu, peluk aku
Biar tak terlalu menghimpit deritamu.
Bibir kan semua kesakitan itu biar kulumat dan kureguk semua
Biar derita itu menjadi milikku
Rebahlah sayang
Bidadari ku, bulan bercadarku
Tak usah kau ukir gelisah itu di batu
Ayo sayang, ayo kita ukir keabadian pada cinta ini sayang.
❤ : ah//
Cukup sayang, aku tidak ingin menodai cinta kita dengan dosa. (kita sudah berdosa)
Tapi kita tak pernah melakukan apapun, bukankah kita selalu menjaga cinta ini agar tak melampaui batas dari kesadaran kita.
💙 : hahaha, kau ini lucu sekali sayang,
Kita sudah mabuk tanpa anggur
Kita sudah pula berdosa
bukankan dari awal kau juga tau bahwa cinta ini terlarang adanya.
Bukankah selama ini hati kita sudah saling menelanjangi, kenapa kau bicara perihal dosa, perihal batas, kemari, ayo lepaskan kerudung martabat, pakaian harkat, dan batas-batas syahwat yang selama ini kita jaga.
aku ingin melihat geliat dan mendengar lenguh wanita pujaan ku ini.
Kemarilah, jangan ragu sayang.
❤ : tidak !
Tak kan pernah kulakukan
Tak kan kubiarkan angin jalang itu menghempas kita ke jurang berlumpur (kita sudah tenggelam disana kekasihku)
Tidak kau hanya sedang mabuk oleh serenade lukamu juga aku
Kita sedang mengunyah balada
Jangan sampai alam memberitakan kealpaan kita
Jangan sayang
Jangan memaksaku, karna itu akan lebih menyakitiku
💙 : menyakiti......
Apa benar begitu
Sentuhanku kan menyakitimu
Salahkah jika mabuk cinta ini seperti mata pena yang ingin liar menari diatas kertas
Oh sayang
Mengapa asmaramu lenyap ditelan logika
Mengapa tiap pertemuan kita selalu begini
Sampai kapan,
Aku menanggung rindu yang membiru
(Maaf, aku tak bisa)
Ku kira cinta telah memberi keberanian lebih pada rasamu.
Ternyata kau bergeming akan keyakinanmu
Baiklah sayang, kemari lah jangan takut
Aku tak akan merobek kerudung harkatmu.
Kemari, biar kusibak gerai awan hitam di wajahmu
Kemari lah, kita tidak akan melakukan apa-apa
Tenanglah
Kita menulis saja
Tentang jalan simpang yang selalu kembali memisahkan kita
Adinda
Kepahiang, 17 Maret 2020
07.15 wib.
Bias_Asa
Sajak Kenangan
Entah mengapa
Kehidupan tidak berjalan semudah yang kufahami
Mayaku berkata
Keceriaan akan membuat takut kesakitan dan juga kesedihan
Namun kemudian kubiarkan airmata jatuh mengalirkan alunan musik di tanah-tanah
Sejenak Mayaku berbisik bersama angin
Ayo bergembira
Mencumbu langit
Menggoda awan
Aku cukup mampu memahami
Hidup sudah begini sejak dahulu, bahkan jauh sebelum ada diriku
Sungai-sungai telah mengalir bagaikan persoalan yang datang kemudian berlalu
Membiarkan bumi menyanyi bersama angin
Aku ingin menyingkirkan semua kesedihanku
Membiarkan kerikil bercanda menggelitik telapak kakiku
Aku ingin tetap menjadi seseorang yang berjuang
Meski tau bahwa aku melakukannya hanya sendiri
Lalu aku kembali tersungkur
Beberapa kenangan tampak di depan mataku
Beberapa kenangan membakar jiwaku dan menjadikannya abu
Membawa impian yang remah pergi menjauh
Beberapa kenangan pula memilih jalan lain
Aku terbiar dalam keniscayaan
Merenungi setiap kenangan dalam keterpurukan malam
Sampai ketika matahari terbit
Kembali menyaksikan sungai dan perigi mengalir
Membiarkan hari lalu kembali
Kepahiang, 30 Maret 2020
00.40 wib.
Bias Asa
Postingan populer dari blog ini
PENGERTIAN PUISI MENURUT KBBI
Pranala ( link ): https://kbbi.web.id/puisi puis 1i/pu·i·si/ n 1 ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak; -- bebas puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik; -- berpola puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain; -- dramatik Sas puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang; -- lama puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi Barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal; -- mbeling sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa te...
Komentar
Posting Komentar